Hay pecinta jalan – jalan dan penikmat keindahan alam kita jumpa lagi di saujanasemesta@blogspot.com , kali ini mimin mau share liburan mimin ke Pulau Pahawang, Lampung.
Perjalanan kali ini bermula dari teman mimin yang mengajak untuk ikut open trip ke Pahawang bernama Susi,ya udah mimin terima aja ajakannya itung – itung udah lama ga liburan jauh, hehehehe. Oya biaya open trip ini termasuk murah lho Cuma 400 ribu rupiah namun, not include sewa alat snorkling dan ongkos bus Jakarta – Merak. Oya personil yang berangkat trip kali ini ada Susi, Mega - temannya Susi-, Om Gatot - temannya Mega -, dan mimin Denit. Dan masih banyak lagi rombongan yang akan bergabung di merak total rombongan trip ada 40an orang.
7 Agustus 2015 - Bersiap untuk Perjalanan Malam
Tepat pukul 16.30 ane pulang kantor dan menuju kost lalu mandi dan packing, dan pukul 19.00 ane cus meluncur ke kost Susi karena ane sekalian mau titip motor biar nanti pas pulang dari Pahawang ga susah cari kendaraan ke kostan. Motor Revo dengan plat A pun melaju menyusuri jalanan ibu kota yang memang setiap menjelang weekend macetnya luar biasa padat.
Sebelum berangkat si Susi nge WA ane nitip dibelikan antimo yaudah ane mampir dulu di sebuah minimarket depan rumah sakit Pelni. Setelah membeli pesanan Susi dan membeli bekal pribadi, ane langsung cus kembali menuju kost Susi. Satu jam kemudian ane sampai di kost Susi, dengan omelannya dia menyambut ane “ gimana sih Nit katanya jam 7 sampai sini, udah keburu laper nih kita nungguin elu” ya maap deh mba sus celetuk ane, kayak gatau Jakarta aja mba ni kan Jakarta bukan Jogja, hahahaha.
Di kost Susi ane dikenalin ma Mega yang merupakan teman satu kantor Susi, ya udah kita pun lanjut makan kita makan malam di warung nasi uduk dekat kost Susi. Makanan yang kami pesan pecel lele karena memang tinggal itu yang tersedia, konon katanya warung uduk disini sangat enak dan terkenal jadi kalau udah lewat jam 7 malam, makanannya udah pada habis semua. Setelah menunggu beberapa menit makanan pun datang langsung saja kami bersantap malam sambil bercerita. Setelah kenyang kami pun kembali ke kost Susi untuk mengambil tas dan bersiap cus ke Merak.
Sebelum berangkat si Susi nge WA ane nitip dibelikan antimo yaudah ane mampir dulu di sebuah minimarket depan rumah sakit Pelni. Setelah membeli pesanan Susi dan membeli bekal pribadi, ane langsung cus kembali menuju kost Susi. Satu jam kemudian ane sampai di kost Susi, dengan omelannya dia menyambut ane “ gimana sih Nit katanya jam 7 sampai sini, udah keburu laper nih kita nungguin elu” ya maap deh mba sus celetuk ane, kayak gatau Jakarta aja mba ni kan Jakarta bukan Jogja, hahahaha.
Di kost Susi ane dikenalin ma Mega yang merupakan teman satu kantor Susi, ya udah kita pun lanjut makan kita makan malam di warung nasi uduk dekat kost Susi. Makanan yang kami pesan pecel lele karena memang tinggal itu yang tersedia, konon katanya warung uduk disini sangat enak dan terkenal jadi kalau udah lewat jam 7 malam, makanannya udah pada habis semua. Setelah menunggu beberapa menit makanan pun datang langsung saja kami bersantap malam sambil bercerita. Setelah kenyang kami pun kembali ke kost Susi untuk mengambil tas dan bersiap cus ke Merak.
Tepat pukul 21.00 kami sudah berada di tol Kebon Jeruk, kami menunggu bus jurusan ke Merak malam itu, gerimis pun turun namun tidak berlangsung lama sih. Setelah menunggu 25 menit akhirnya bus jurusan Merak datang, kami naik langsung saja naik. Kondisi didalam bus ketika itu penuh namun masih ada beberapa kursi yang kosong, dan kami pun duduk berpencar Susi ma Mega di bagian depan dan ane dapat kursi di belakang sebelum smoking area. Perjalanan Kebon Jeruk – Merak di tempuh dalam waktu 2 jam berarti kami akan sampai di Merak sekitar pukul 23.00, karena malam itu kondisi perut sudah terisi dan badan juga capek karena habis kerja jadi di bus ane cuma tidur aja.
Tarif bus Jakarta merak sebesar 30 ribu rupiah, untuk rutenya bus nanti akan keluar di Gerbang tol Serang Timur lalu masuk tol lagi dan keluar di gerbang Tol Cilegon Timur lalu menyusuri kota Cilegon Sampai Pelabuhan Merak.
Sekitar pukul 23.00 an kami pun sampai di pelabuhan Merak dan ane ngecek di grup WA trip bahwa kita akan berkumpul di Alfam*rt, ane bersama Susi dan Mega lalu pun menuju tempat yang dijanjikan dan kami disana bergabung dengan rombongan trip lainnya yang berangkat dari Slipi dan Kampung Rambutan. Setelah berkenalan dengan yang lainnya lalu kami membayar sisa perjalanan yang sebelumnya udah di dp 200 ribu. Setelah di-briefing sama Om Pras - ketua rombongan - kami pun berdoa lalu berjalan memasuki kapal yang akan membawa kami ke Pulau Sumatra.
Kapal ferry Merak – Bakauheni ini lebih besar dari ferry yang ane pernah naikin waktu nyebrang dari Jawa menuju Bali, dan Bali menuju Lombok. Perjalanan Merak – Bakauheni di tempuh dalam waktu 2 jam saja. Di kapal kita dapat ruangan lesehan jadi bisa tidur deh selama perjalanan karena memang kita jalan malam jadi mendingan tidur kan ya bray biar bisa hemat tenaga biar besok pas di Pahawang bisa nikmatin liburannya hehehe.
8 Agustus 2015 - Selamat Datang Di Pahawang
Pukul 04.00 dini hari kapal merapat di dermaga Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dan Welcome to Sumatra guys, suasana pelabuhan Bakauhuni pun sudah rame walau gelap masih menyelimuti. Setelah keluar dari dermaga Om Pras pun meminta kita berkumpul untuk pembagian mobil yang akan kita naiki menuju ke Ketapang, dermaga sebelum menuju pulau Pahawang. Rombongan ane langsung menuju mobil APV silver yang udah di tentuin ma Om Pras, satu mobil dengan 2 perempuan yang bernama Citra dan siapa ane lupa satu laginya, ternyata rombongan mba-mba itu juga ada temannya yang menunggu di Lampung. Langsung aja mobil APV cus membelah jalanan Lampung menuju Ketapang.
Tarif bus Jakarta merak sebesar 30 ribu rupiah, untuk rutenya bus nanti akan keluar di Gerbang tol Serang Timur lalu masuk tol lagi dan keluar di gerbang Tol Cilegon Timur lalu menyusuri kota Cilegon Sampai Pelabuhan Merak.
Sekitar pukul 23.00 an kami pun sampai di pelabuhan Merak dan ane ngecek di grup WA trip bahwa kita akan berkumpul di Alfam*rt, ane bersama Susi dan Mega lalu pun menuju tempat yang dijanjikan dan kami disana bergabung dengan rombongan trip lainnya yang berangkat dari Slipi dan Kampung Rambutan. Setelah berkenalan dengan yang lainnya lalu kami membayar sisa perjalanan yang sebelumnya udah di dp 200 ribu. Setelah di-briefing sama Om Pras - ketua rombongan - kami pun berdoa lalu berjalan memasuki kapal yang akan membawa kami ke Pulau Sumatra.
Kapal ferry Merak – Bakauheni ini lebih besar dari ferry yang ane pernah naikin waktu nyebrang dari Jawa menuju Bali, dan Bali menuju Lombok. Perjalanan Merak – Bakauheni di tempuh dalam waktu 2 jam saja. Di kapal kita dapat ruangan lesehan jadi bisa tidur deh selama perjalanan karena memang kita jalan malam jadi mendingan tidur kan ya bray biar bisa hemat tenaga biar besok pas di Pahawang bisa nikmatin liburannya hehehe.
8 Agustus 2015 - Selamat Datang Di Pahawang
Pukul 04.00 dini hari kapal merapat di dermaga Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dan Welcome to Sumatra guys, suasana pelabuhan Bakauhuni pun sudah rame walau gelap masih menyelimuti. Setelah keluar dari dermaga Om Pras pun meminta kita berkumpul untuk pembagian mobil yang akan kita naiki menuju ke Ketapang, dermaga sebelum menuju pulau Pahawang. Rombongan ane langsung menuju mobil APV silver yang udah di tentuin ma Om Pras, satu mobil dengan 2 perempuan yang bernama Citra dan siapa ane lupa satu laginya, ternyata rombongan mba-mba itu juga ada temannya yang menunggu di Lampung. Langsung aja mobil APV cus membelah jalanan Lampung menuju Ketapang.
Di mobil, ada ane di paling belakang, terus Susi, Mega,
dan mba siapa ane lupa, lalu di depan ada Citra bersama pak sopir. Tipikal
sopir – sopir di sini dan di Pulau Jawa berbeda, mereka di sini kalau bawa mobil
penuh dengan semangat jadi kami penumpang pun serasa naik roller coaster bray. Ya
kalau ane sih udah biasa karena sopir-sopir di Sulawesi juga begitu, hehehe. Dari pelabuhan
Bakauheni kami menuju Bandar Lampung, ibu kota propinsi Lampung, karena si Om
Gatot dan teman dari dua mba itu menunggu untuk bergabung bersama kami. Selama
di perjalanan sih ane tidur karena emang masih ngantuk banget dan kalau
perjalanan ke dieng (lihat: Mengawali Tahun di Dataran Tinggi Dieng ) dulu dihibur sama lagu Aisyah, di sepanjang perjalanan ini
kami dihiburnya sama lagu Geisha hahaha. Jalanan menuju Bandar Lampung mulus
dengan track lurus dan cukup lebar.
Sekitar pukul 06.00 sampailah kita di Bandar Lampung, kami menuju kawasan Pelabuhan Panjang karena teman si mba itu menunggu di situ, setelah sampai naiklah si cowo itu. Sampai di lampu merah Sokaraja, si om Gatot menunggu. Di sepanjang perjalanan dari Bandar Lampung menuju Ketapang ane merasa heran soalnya bangunan di Lampung itu didepannya kayaknya ada semacam mahkotanya, lalu ane tanya aja ke si om Gatot, "Om itu apaan sih, kok ada mahkotanya gitu bangunannya?" kalau kata si om Gatot itu namanya Siger, itu hiasan yang di pake kalau wanita Lampung menikah dan emang di wajibkan ma Gubernurnya setiap bangunan harus ada Sigernya di depan, ya mungkin buat sebagai ciri khas dari suatu daerah aja kali ya.
Sekitar pukul 06.00 sampailah kita di Bandar Lampung, kami menuju kawasan Pelabuhan Panjang karena teman si mba itu menunggu di situ, setelah sampai naiklah si cowo itu. Sampai di lampu merah Sokaraja, si om Gatot menunggu. Di sepanjang perjalanan dari Bandar Lampung menuju Ketapang ane merasa heran soalnya bangunan di Lampung itu didepannya kayaknya ada semacam mahkotanya, lalu ane tanya aja ke si om Gatot, "Om itu apaan sih, kok ada mahkotanya gitu bangunannya?" kalau kata si om Gatot itu namanya Siger, itu hiasan yang di pake kalau wanita Lampung menikah dan emang di wajibkan ma Gubernurnya setiap bangunan harus ada Sigernya di depan, ya mungkin buat sebagai ciri khas dari suatu daerah aja kali ya.
Inilah yang namanya Siger (Sumber: Google.com) |
Keluar dari Bandar Lampung memasuki Kabupaten Pesawaran,
jalan yang tadinya mulus dan lebar berubah berganti sempit dan banyak lubang.
Disinilah baru terlihat bagaimana bedanya jalan di luar Pulau Jawa, jalan yang
sempit dan berkelok – kelok ditambah lubang sana sini membuat tidak nyaman. Ya
tapi namanya kalau lagi wisata dinikmati ajalah hehehe. Setelah menempuh
perjalanan kurang lebih 1,5 jam sampailah kita di Ketapang sebuah dermaga
sebelum kita menuju ke Pahawang. Di situ kami sarapan dengan menu yang
udah disiapkan oleh Om Pras, menu pagi itu nasi uduk dan telur bulat dengan
ditemani secangkir teh manis panas ehm maknyus.... hahaha
Kita siap liburan ommm |
Dikapal kita foto dulu |
Oke guys, silahkan menikmati foto-foto selama ane disana. Cerita selanjutnya ane lanjut di Bagian 2 ya
Journey Pahawang Part-2
Taman Nemo Pahawang |
Welcome to Pahawang |
Pose dulu kite |
Pasukan trip pahawang |
Pahawang dari atas |
Dipulau Klagian |
dipulau pahawang kecil |
panorama mode on Pulau Klagian |
foto - foto lagi kite |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar